Selasa, 24 Mei 2016

Baroncong ... Kue Khas Kota Palopo Yang Tak Lekang Oleh Waktu

Baroncong salah satu kue tradisional khas kota palopo
Kue Baroncong Khas Kota Palopo
Tujuan Traveler - Salah satu hal yang terkenal saat traveling ke Palopo adalah kulinernya. Nah, selain kapurungnya, ada lagi yang tak kalah enak yaitu kue baroncong.

Selain menjajal es pisang ijo, kapurung dan pacco khas Kota Palopo, Anda juga wajib membeli kue tradisional baroncong. Meski banyak inovasi kuliner baru saat ini di Palopo, kue tradisional ini masih eksis dan mudah Anda jumpai.

Istana Datu, Anging Mamiri, Opu dan Daeng. Siapa yang tak mengenal ketiga nama itu. Baru menyebutnya pun semua orang akan mendeskripsikan bahwa itu merupakan sosok dari Kota Palopo.

Selain keunikan budaya, kota dengan slogan 'Toddopuli Temmalara' yang artinya Keteguhan Mempertahankan Kebenaran itu memiliki beragam sajian kuliner yang menggoyahkan lidah dengan citarasa yang khas tentunya. Ya namanya memang aneh, tapi kebanyakan masyarakat suka hal itu!

Nah itu dia Baroncong. Sebagai salah satu kuliner tradisional yang masih eksis hingga saat ini, baroncong memiliki keunikan tersendiri lho.

Walaupun perlahan makanan siap saji mulai menggeser kuliner-kuliner di Indonesia, lidah masyarakat Palopo masih selalu rindu dengan kuliner gurih ini. Alhasil, beragam makanan siap saji tak membuat pengaruh besar terhadap eksisnya kue yang satu ini.

Kuliner Indonesia khas Palopo ini merupakan salah satu kue tradisional yang gurih. Pembuatan baroncong yang sampai saat ini masih dipertahankan ke-tradisionalan-nya membuat banyak wisatawan penasaran untuk mencobanya.

Bagaimana tidak, selain bentuknya yang lucu laksana bulan setengah sedang merindu, rasa gurih pada baroncong juga tak membuat bosan untuk menikmatinya setiap saat. Perpaduan kelapa yang masih terasa ketika mulai masuk ke mulut dan tenggorokan tentu sangat cocok dinikmati bersama teh hangat.

Kue Baroncong paling enak dinikmati di pagi hari
Pagi Hari Makan Kue Baroncong, Hmm
Baroncong yang berbahan dasar terigu ini, konon katanya ada dua suku yang mendeskripsikan dengan nama berbeda. Suku Makassar sendiri mengatakan baroncong dan Suku Bugis mengatakan guroncong. Tapi lebih familiar dengan nama baroncong.

Sampai saat ini penjual baroncong yang banyak ditemui di pinggir jalan hanyalah orang Palopo. Jadi persepsi kata dan suku tak usah dilanjutkan.

Baroncong dapat ditemui ketika berkunjung pada pagi hari dan sore hari. Paling banyak di sekitaran Pasar Sentral Palopo dan Pasar Andi Tadda, Palopo. Dengan gerobak dan pembakaran yang masih sangat tradisional, baroncong begitu memiliki kesan sendiri di mata wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

Tapi ketika mulai menerobos sela-sela mulut dan tenggorokan tentu sangat berbeda. Itulah yang membuat baroncong masih bisa eksis hingga saat ini .

Selain pembakaran yang masih tradisional, baroncong dikemas ke dalam lemari kaca kecil yang terdapat pada gerobak tersebut. Menurut penjualnya, ini untuk menjaga keawetan produk sendiri. Ya, untuk membuat Anda lebih penasaran lagi, segeralah cari baroncong spesial dari Kota Kapurung ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar